Tuesday 11 September 2012

Akhir Hidup Wanita Penggoda

     Ini kisah tentang seorang tabi'in sejati bernama Arabi bin Khait-sam. Karena kemuliaanya banyak orang yang iri dan dengki. Tak heran jika beberapa kali mereka melakukan perbuatan bodoh untuk memfitnah Arrabi.
    Suatu ketika mereka menggunakan wanita sebagai senata untuk 'menaklukan' Arrabi. Mereka mendatangi seorang wanita yang cantik. Mereka menjanjikan uang 1.000 dirham jika wanita tersebut berhasil memfitnah Arrabi' bin Khait-sam. Wanita itu setuju.
    Pada waktu yang telah ditentukan, wanita itu mengenakan pakaian terindah,perhiasan mencolok, dan make-up yang aduhai seksi. Tubuhnya pun sudah disemprot parfum terbaik. Dengan kepercayaan diri yang penuh, ia pun menunggu Arrabi di sekitar masjid.
    Menjelang sore, Arrabi' tiba di sekitar masjid, si wanita itu langsung menggunakan kesempatan itu. Ia menghadang Arrabi lalu menggodanya. Tentu saja Arrabi terkejut. "Masya Allah" ucapnya, lalu menundukan kepala.
    Seketika pikiran Arrabi berkecamuk. Namun, ia segera menyadari bahwa wanita dihadapannya sedang lalai. "Mungkin ada iblis berwujud manusia yang sedang mengerak-gerakannya," Ucapnya dalam hati.
    Setelah itu, dengan didahului bacaan basmalah, Arrabi berkata " Wahai mahluk indah ciptaan Allah, apa yang akan engkau lakukan seandainya tiba-tiba demam menyerangmu?"
Wajah wanita yang sebelumnya selalu tersenyum menawan itu langsung merah padam, ia kaget luar biasa.
"Apa yang akan engkau lakukan seandainya malaikat pencabut nyawa datang lalu mencabut nyawamu.  Bagaimana jika malaikat mungkar nakir menanyaimu?"
Wanita itu langsung jatuh pingsan.


**

    Wanita itu di ingatkan kembali kepada sang pencipta. Di dalam lubuk hati, ia bertanya lagi tentang siapakah yang telah memberinya kecantikan? Bukannya yang memberinya kecantikan juga bisa mengambilnya kembali?
    Dia maha kuasa dan sangat mudah baginya untuk mengambil segala nikmat yang telah diberikan. Bisa melalui cara halus, seperti penyakit atau usia lanjut yang menyebabkan wajah menjadi keriput. dapat pula dengan cara yang kasar, seperti kecelakaan yang dapat mengakibatkan rusaknya bagian-bagian tubuh. Bisa juga melalui kematian.
    Bukankah kecantikan itu merupakan  keindahan yang tak kekal. cepat atau lambat cacing tanah akan memakannya. jadi, untuk apa berbuat maksiat ?.
    Allah tidak melarang wanita menunjukan keindahannya kepada suami. Diapun diperbolehkan berhias untuk suaminya. dengan baju terbaik, make-up nomor wahid dan parfum terbaik.
    Lantas mengapa sebagian wanita berhias saat keluar dari rumah dengan menggunakan perhiasan terbaik serta parfum terharum.Sementara untuk suaminya dia tidak pernah berhias meski hanya sepertiganya ?.
     Setelahbeberapa lama, ia siuman. Ia pun bertobat. Ia menjalani kehidupan hari-hari selanjutnya dengan rajin beribadah kepada Allah SWT. Namun, tak lama kemudian, wanita itu dikabarkan meninggal dunia. Pada hari wafatnya, dia seperti batang pohon yang terbakar karena zuhud dan ketekunanya beribadah, menebus segala dosa yang pernah ia lakukan. (Ali Muakhir, menukil dari Khairuu-Nnissai-l'alamin-Mawaaqif Nisaaiyah Masryqah).

4 comments: